Porosbaru.com, Sumenep : Muhammad Nurdin, seorang guru honorer yang menjadi korban ancaman penganiayaan dan kekerasan oleh muridnya sendiri, AQ (Inisial) mendapat perhatian banyak kalangan. Berbagai bantuan mengalir kepada Pria 52 tahun yang mengajar di SMA Putera Bangsa, Desa Pajenangger, Kecamatan Arjasa Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur ini yang motornya dibakar AQ (Inisial).
Bantuan tersebut, salah satunya mengalir dari Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah, Rabu (28/1/2025). Legislator asal daerah pemilihan Madura ini menyerahkan bantuan satu unit sepeda motor dan uang tunai sebesar Rp15 juta.
Bantuan diserahkan langsung oleh Said kepada Nurdin di kediamannya di Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep. Hadir menyaksikan penyerahan bantuan Ketua DPRD Sumenep, Zaenal dan Anggota DPRD Jawa Timur, Abrari serta perwakilan Forum Pimpinan Kecamatan Arjasa.
Dalam keterangan perssnya, Said mengaku prihatin atas peristiwa tersebut. Ia menyatakan pemberian bantuan kepada Nurdin, sebagai bentuk kepeduliannya kepada sesama, lebih-lebih karena Nurdin adalah seorang guru honorer.
“Saya berharap kejadian semacam ini tidak terulang kembali. Apalagi, sampai menimpa seorang guru seperti pak Nurdin, yang sudah mengabdikan dirinya kepada dunia pendidikan selama 30 tahun,” ujarnya.
Atas kejadian ini, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini mengajak semua pihak, terlebih yang memiliki jabatan untuk tidak membiarkan kasus tersebut berlalu begitu saja, apalagi sampai tidak ada empati kepada korban. “Saya berharap peristiwa kekerasan, lebih-lebih terhadap guru yang seperti dialami pak Nurdin, menjadi kasus terakhir dan menjadi pelajaran bersama. Tidak boleh ada lagi kekerasan terhadap guru atau siapa pun, khususnya di Madura,” tegasnya.
Said juga menegaskan, pihaknya akan menjamin keselamatan Nurdin. Ia sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengawal kasus tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kapolsek, Kasatreskrim, dan Kapolres, karena telah responsif dan mengawal kasus ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ahmad Nurdin menyampaikan terima kasih kepada Said Abdullah, atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, bantuan tersebut sangat berarti bagi dirinya.
“Terima kasih kepada Bapak MH Said Abdullah dan ibu (istri Said, red) atas bantuannya. Semoga perhatian dari pak Said menjadi motivasi bagi saya untuk tetap mengabdi di dunia pendidikan,” ungkapnya.
Meskipun menghadapi kejadian yang memilukan, Pak Nurdin menegaskan bahwa hal itu tidak akan mengurangi tekadnya untuk terus mengabdi di bidang pendidikan.
“Saya akan tetap melanjutkan tugas saya sebagai guru. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, lebih-lebih pada guru-guru lainnya,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang guru SMA Putra Banga, Desa Pajanangger, Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur, Ahmad Nurdin menjadi korban pengancaman dan tindak kekerasan setelah menyampaikan sambutan saat menjadi pembina upacara di sekolahnya, Senin (13/1/2025). Akibatnya, motor milik Nurdin dibakar dan dirinya diancam dengan pedang oleh seorang pemuda setempat bernama Ahmad Qurtubi (19), warga Desa Pajanangger.
Pelaku mengaku sakit hati terhadap isi sambutan Nurdin, yang disampaikan dalam konteks mendidik para siswa. Dalam sambutannya saat menjadi pembina upacara, Nurdin mengingatkan siswa agar tidak berlaku kasar atau mengancam orang tua mereka.
Komentar