SUMENEP, Porosbaru.com : Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar Haul Raja-Raja se-Madura, Senin (27/10/2025) , di Pendopo Agung Keraton Sumenep. Haulnmenjadi salah satu rangkaian utama peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-756 di tahun 2025.
Acara diawali pembacaan surah Al-Fatihah oleh KHR. Taufiqurrahman Syakur, kemudian dilanjutkan Istigotsah dipimpin KH. Abdullah Holil, dan Tahlil oleh KH. Ali Fiqri Abdullah. Dalam rangkaian Haul tersebut juga dilengkapi dengan pembacaan Shalawat dan Ceramah Agama oleh Habib Muhammad As-Segaf dan diakhiri dengan doa yang dipimpin Habib Alwi Zainal Abidin Bilfaqih serta KH. Ach. Sa’duddin.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, Haul Raja-raja se-Madura bukan sekadar tradisi seremonial, melainkan sebagai momentum untuk meneladani perjuangan dan keteladanan para raja. Para leluhur telah meletakkan dasar pemerintahan dan kebudayaan di Pulau Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep.
“Haul ini bukan hanya untuk mengenang jasa para raja, tetapi juga mengingatkan seluruh masyarakat agar tidak melupakan akar sejarah dan nilai-nilai luhur yang mereka wariskan, karena kabupaten di Madura khususnya Sumenep berdiri tegak hari ini berkat doa, perjuangan, dan kebijaksanaan para pendahulu,” kata Bupati .
Bupati mengingatkan seluruh masyarakat untuk menjaga kerukunan, persaudaraan, dan kecintaan terhadap daerah, dalam rangka melanjutkan warisan para leluhur di tengah masyarakat, seperti nilai religius, kebudayaan, dan gotong royong yang diwariskan para raja harus terus hidup di tengah masyarakat modern saat ini.
“Kami ingin semangat kebersamaan antarmasyarakat Madura terjaga sampai kapan pun, meskipun berbeda wilayah administratif, secara sejarah dan budaya berasal dari akar yang sama,” ungkap Bupati.
Bupati mengharapkan, masyarakat dengan Haul Raja-raja se-Madura semakin memahami dan mencintai sejarah daerahnya, serta menjadikan nilai-nilai keislaman dan kebudayaan lokal sebagai pedoman hidup dalam membangun Kabupaten Sumenep yang berkeadaban, religius, dan berkemajuan.
“Sebagai penerus pembangunan penting untuk meneladani nilai perjuangan, kebijaksanaan, dan kearifan para leluhur yang telah membangun fondasi pemerintahan dan peradaban di Madura khususnya Kabupaten Sumenep,” ujarnya.







Komentar