Porosbaru.com, Sumenep : Bupati Sumenep, Jawa Timur, Achmad Fauzi Wongsojudo mengapresiasi insiatif Dinas Pendidikan (Disdik) melaksanakan program gerakan sekolah responsif gender. Bahkan, orang nomor satu di Kabupaten Sumenep itu mendorong Disdik untuk terus memaksimalkan program tersebut.
Menurut dia, gerakan sekolah responsif gender merupakan program inovatif untuk menggugah kesadaran kesetaraan gender. Tersebut Disdik ini dinilai bias menjadi laboratorium budaya yang berperan dalam menyiapkan generasi cerdas.
Begitu juga dengan relasi sosial agar saling mendukung dan melahirkan kesadaran terhadap kesetaraan gender. ”Melalui sekolah responsif gender inilah nanti kaum laki-laki dan perempuan bisa belajar, mengenal, dan menemukan diri tanpa adanya diskriminasi,” katanya, Jum’at (30/8/2024).
Ia menyatakan sangat mendukung gerakan tersebut. Sebab, hal itu diharapkan bisa meningkatkan pengarusutamaan gender. Apalagi, program Sekolah responsive gender selaras dengan program unggulan sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumenep 2021–2026.
”Program ini akan menjadi pedoman pembangunan. Saya berharap, implementasi program ini dilakukan secara terukur, sistematis, dan sesuai peraturan perundang-undangan,” ulasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra menambahkan, program gerakan sekolah responsif gender harus bebas diskriminasi. Baik berupa stigma, subordinasi, beban ganda, apalagi kekerasan terhadap guru dan peserta didik.
”Kami ingin, nilai-nilai dan prinsip kesetaraan gender dalam pendidikan dan pembelajaran terintegrasi,” ucapnya. (Sam/Rd)
Komentar