Bupati Fauzi Raih Penghargaan Tokoh Inspiratif, Usai Bangun Monument Keris

Porosbaru.com, Sumenep : Bupati Sumenep, Jawa Timur, Achmad Fauzi Wongsojudo mendapat pengharaan sebagai tokoh inspiratif dari Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI). Penyerahan anugerah tokoh inspiratif dilakukan oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon kepada Bupati.

Orang nomor satu di Kabupaten Sumenep ini dinilai memiliki kiprah luar biasa dalam melestarikan budaya keris. Salah satunya, dalam kepemimpinannya, Pemkab Sumenep membangun Monumen Keris, tepatnya di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan.

Bahkan, Keris yang ada di perbatasan Sumenep-Pamekasan itu mencetak rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), sebagai monumen keris terpanjang di Indonesia. Ukurannya 17 meter, yakni panjang bilah keris 7 meter, pegangan keris 2 meter, dan fondasi 8 meter. Sedangkan berat keris 5 ton. Di monumen keris itu juga terdapat kelopak bunga sebanyak 45 buah.

”Alhamdulillah, penghargaan ini bisa mendorong masyarakat untuk mencintai keris lebih kuat lagi sebagai pusaka dan karya seni,” kata Bupati Sumenep, Ach. Fauzi, Minggu (20/04/2025).

Pemerintah daerah membangun monumen keris yang dinamai ‘Arya Wiraraja’ sebagai penanda untuk semakin mengekalkan identitas Kabupaten Sumenep sebagai Kota Keris. “Tugu keris atau monumen keris ini merupakan bentuk apresiasi terhadap budaya lokal yang perlu terus dilestarikan. Harapannya tentu saja bisa menarik perhatian dunia luar untuk mengapresiasi keindahan dan kekayaan budaya Madura khususnya Kabupaten Sumenep,” tandas Bupati.

Apalagi, Kabupaten Sumenep dikenal sebagai daerah dengan empu (pembuat keris) terbanyak di dunia sebagaimana yang diakui UNESCO dengan jumlah 500 orang. Berbagai dan beragam keris yang dihasilkan empu di Sumenep khususnya Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Saronggi.

Ia mengungkapkan, seluruh elemen masyarakat di Sumenep terus berusaha membangun kesadaran kolektif bahwa benda warisan masa lalu, khususnya keris memiliki nilai sejarah luar biasa. Karena itulah, para generasi muda sebagai penerus harus melestarikannya.

“Para generasi muda harus tahu tentang warisan budayanya. Jangan sampai tergeser dengan budaya modern yang berkembang saat ini,” terangnya.(Oong/Rd)

Komentar