Kejuaraan Bupati Sumenep Cup Diikuti Ratusan Pesilat

Porosbaru.com, Sumenep : Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup Antar Pelajar se Kabupaten Sumenep resmi digelar, mulai 18 hingga 19 Juli 2025, di Gor A. Yani. Sebanyak 274 pesilat muda dari berbagai tingkatan sekolah di Kabupaten Sumenep menunjukkan kemampuan terbaiknya untuk memperebutkan piala Bupati.

Kejuaraan dibuka oleh Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim. Hadir dalam acara pembukaan yaitu perwakilan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pengurus pencak silat dari berbagai perguruan.

Dalam sambutnya, Wabup Kiai Imam menyampaikan, bahwa kejuaraan pencak silat bukan sekadar kompetisi, tapi kejuaraan ini menjadi panggung strategis untuk membina atlet muda sekaligus melestarikan seni bela diri warisan leluhur, pencak silat. Menurutnya, pencak silat memiliki peran ganda: sebagai olahraga prestasi dan penjaga identitas budaya daerah.

Melalui kejuaraan ini, Pemkab Sumenep berharap mampu mencetak bibit-bibit pesilat berprestasi hingga ke tingkat nasional dan internasional. “Kejuaraan ini bukan hanya soal menang dan kalah. Ini tentang bagaimana kita membentuk karakter generasi muda yang disiplin, sportif, dan bangga terhadap budaya bangsanya,” ujar Wabup saat membuka kejuaraan, Jumat (18/7/2025).

Kejuaraan yang mengusung semangat kompetisi sehat dan pembinaan jangka panjang ini dibagi dalam tiga kategori: SD/MI: 116 atlet, SMP/MTs: 95 atlet, dan SMA/MA: 63 atlet. Para pemenang tidak hanya memperoleh medali dan piagam, tetapi juga uang pembinaan, sementara pesilat terbaik tiap kategori berhak atas piala khusus. Adapun juara umum ditentukan berdasarkan perolehan medali emas terbanyak.

Menurut Wabup, kejuaraan ini merupakan wujud nyata komitmen Pemkab Sumenep dalam mendukung olahraga tradisional Indonesia, sekaligus menjadi medium penguatan SDM di bidang olahraga dan budaya.

“Kami optimis, jika pembinaan dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan, Sumenep bisa menghasilkan atlet pencak silat kelas dunia,” tegasnya.

Selain menunjukkan teknik dan ketangkasan, para pesilat juga dinilai dari sikap sportivitas, disiplin, dan rasa hormat selama bertanding—nilai-nilai luhur yang melekat dalam filosofi pencak silat.Pihak penyelenggara menekankan bahwa ajang ini bukan hanya membentuk atlet yang kompetitif, tetapi juga generasi muda yang berkarakter kuat dan cinta budaya lokal.

”Kejuaraan ini juga membuka peluang pencak silat Sumenep lebih dikenal luas, baik sebagai potensi prestasi olahraga maupun identitas budaya yang harus dijaga,” pungkas Wabup.

Komentar